Jakarta – Militer Israel mengumumkan keberhasilan dalam menewaskan seorang komandan terkemuka dari kelompok milisi Palestina, Jihad Islam, melalui serangan udara yang dilancarkan di Tepi Barat pada Kamis (10/10). Serangan ini menargetkan kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem, dan menewaskan Mohammad Abdullah, yang dikenal sebagai penerus dari Muhammad Jabber alias Abu Shujaa.
Menurut laporan dari AFP, Mohammad Abdullah dikenal sebagai pengganti Abu Shujaa, komandan tertinggi Jihad Islam yang sebelumnya memimpin Batalyon Nur Shams, bagian dari Brigade Tulkarm. Abu Shujaa sendiri tewas dalam serangan di kamp yang sama pada akhir Agustus lalu. Abdullah dianggap bertanggung jawab atas pengorganisasian berbagai serangan yang dilancarkan Jihad Islam terhadap Israel.
Militer Israel menuduh Abdullah telah menyebarkan bahan peledak yang ditujukan untuk menargetkan pasukan Israel. Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Jihad Islam mengenai klaim yang dilontarkan oleh Israel tersebut. Jihad Islam sendiri dikenal sebagai kelompok milisi yang bersekutu dengan Hamas dan aktif dalam perlawanan terhadap Israel di wilayah Tepi Barat.
Sejak Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, situasi di Tepi Barat semakin memanas. Kekerasan yang terus meningkat telah mengakibatkan korban jiwa yang signifikan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, setidaknya 705 warga Palestina telah tewas sejak eskalasi kekerasan tersebut dimulai.