Jakarta – Empat pegawai dari perusahaan teknologi ternama Taiwan, Foxconn, kini tengah berada dalam pengawasan ketat otoritas di Tiongkok atas dugaan praktik suap dan penggelapan. Berdasarkan laporan dari media lokal, keempat individu tersebut telah ditahan oleh otoritas di Taipei setelah diduga terlibat dalam penerimaan suap.
Dewan Urusan Daratan Taiwan mengungkapkan bahwa otoritas keamanan publik di kota Zhengzhou, Tiongkok tengah, telah menahan para pegawai tersebut. Penahanan ini dilakukan atas dasar pelanggaran yang dianggap setara dengan “pelanggaran kepercayaan” menurut hukum Taiwan. Namun, Foxconn menegaskan bahwa tindakan para pegawai tersebut tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan bagi perusahaan.
Kasus ini juga melibatkan tuduhan korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat keamanan publik, yang dinilai telah merusak kepercayaan bisnis secara signifikan. Kantor berita pemerintah Beijing, Xinhua, mengutip pernyataan dari Kantor Urusan Taiwan, menyebutkan bahwa keempat individu tersebut sedang diselidiki atas dugaan kejahatan menerima suap dan penggelapan.
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan, Zhu Fenglian, menegaskan bahwa otoritas terkait akan menyelidiki kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Ia juga memastikan bahwa hak dan kepentingan yang sah dari para tersangka akan dilindungi dengan baik selama proses penyelidikan berlangsung.
Laporan yang dirilis sejauh ini belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai tuduhan spesifik atau identitas dari keempat karyawan yang sedang diselidiki. Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan publik mengenai dampak kasus ini terhadap reputasi Foxconn.
Foxconn, yang dikenal secara resmi sebagai Hon Hai Precision Industry, merupakan produsen elektronik kontrak terbesar di dunia. Perusahaan ini merakit perangkat untuk sejumlah perusahaan teknologi besar, termasuk Apple. Sebagian besar pabrik Foxconn berlokasi di Tiongkok, dengan salah satu yang terbesar berada di Zhengzhou, yang dikenal sebagai “Kota iPhone” karena menjadi rumah bagi pabrik telepon pintar terbesar di dunia.
