Jakarta – Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 1, Ridwan Kamil, mengemukakan strategi jitu untuk mengatasi problematika hunian yang melanda warga Kampung Bayam. Sebagai mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan bahwa berbagai isu yang belum terpecahkan oleh pemimpin Jakarta terdahulu, seperti Anies Baswedan dan Heru Budi, akan menjadi fokus utama dalam pemerintahannya jika terpilih.
Ridwan Kamil, yang juga merupakan tokoh politik dari Partai Golkar, menyadari bahwa Jakarta menyimpan segudang permasalahan kompleks yang tak bisa diselesaikan sekejap mata. Ia menekankan pentingnya mendalami setiap persoalan selama masa kampanye, agar dapat menentukan prioritas penyelesaian berdasarkan tingkat urgensinya.
Kampung Bayam, yang berlokasi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dihuni oleh 642 kepala keluarga atau sekitar 1.612 jiwa. Warga di sana menghadapi ancaman penggusuran akibat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Sebagai kompensasi, mereka dijanjikan untuk menempati rumah susun yang berlokasi dekat dengan JIS, yang pembangunannya telah rampung dan diresmikan oleh Anies Baswedan pada 13 Oktober 2022.
Walaupun pembangunan rumah susun telah selesai, hingga akhir masa jabatan Anies Baswedan, warga Kampung Bayam belum dapat menempati hunian yang dijanjikan. Hal ini disebabkan oleh ketidaksetujuan warga terhadap tarif sewa yang ditetapkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang dianggap terlalu tinggi. Jakpro adalah mitra pemerintah provinsi Jakarta dalam proyek pembangunan JIS.
Ridwan Kamil berkomitmen untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi warga Kampung Bayam. Ia berencana untuk melakukan dialog terbuka dengan semua pihak terkait, termasuk warga dan Jakpro, guna mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Ridwan Kamil juga menekankan pentingnya transparansi dan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya sebagai pemimpin daerah, Ridwan Kamil optimis dapat membawa perubahan positif bagi Jakarta. Ia berjanji untuk menjadikan penyelesaian masalah hunian sebagai salah satu prioritas utama dalam program kerjanya, demi meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta, khususnya mereka yang terdampak oleh pembangunan infrastruktur besar seperti JIS.