Jakarta – Sunarso, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi minimal 6 persen adalah kunci bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah, atau yang dikenal sebagai middle income trap. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Katadata Forum bertajuk Indonesia Future Policy Dialogue yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (10/9).
Menurut Sunarso, untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita di atas US$4.465, sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang signifikan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong negara menuju status ekonomi yang lebih tinggi.
BRI telah melakukan kajian yang menunjukkan bahwa salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen adalah investasi pada modal manusia. Modal manusia merujuk pada nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja. Sunarso menekankan pentingnya investasi ini sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Langkah pertama yang harus diambil Indonesia adalah memaksimalkan kebutuhan nutrisi dan pangan. Nutrisi yang baik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global.
Negara harus mampu menjalankan tugasnya untuk menyejahterakan rakyat, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Sunarso menyatakan bahwa cara terbaik untuk mencapai kesejahteraan rakyat adalah dengan menyediakan lapangan kerja yang memadai.
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif diperlukan untuk memastikan pemerataan kesempatan kerja. Ini termasuk unsur pemerataan dan partisipasi masyarakat dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.