Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan pengangkatan kembali Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam kabinetnya yang diberi nama Kabinet Merah Putih. Pengumuman ini disampaikan pada Minggu malam (20/10) di Istana Negara, menandai kali ketiga Sri Mulyani menduduki posisi tersebut di bawah tiga presiden berbeda.
Penunjukan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan. Sebelum pengumuman resmi dari Prabowo, Sri Mulyani telah mengonfirmasi bahwa presiden ke-8 tersebut telah memintanya untuk kembali mengisi posisi tersebut. Kepastian ini diberikan setelah pertemuan antara Sri Mulyani dan Prabowo di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara VI pada Senin (14/10).
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa permintaan tersebut disampaikan oleh Prabowo setelah diskusi panjang mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam beberapa pertemuan, mereka membahas program prioritas presiden dan wakil presiden terpilih. Sri Mulyani menilai bahwa Prabowo sangat memperhatikan kondisi APBN dan dampaknya terhadap masyarakat, serta memberikan arahan untuk mengoptimalkan pajak dan belanja negara.
Selain mengangkat Sri Mulyani, Prabowo juga menambahkan tiga wakil menteri untuk mendukung tugasnya. Hal ini diungkapkan oleh ekonom senior Universitas Gadjah Mada (UGM), Anggito Abimanyu, setelah bertemu dengan Prabowo pada Selasa (15/10). Meskipun ada tambahan wakil menteri, Anggito menjelaskan bahwa direktorat di Kementerian Keuangan tidak akan ditambah. Ia juga menyebutkan bahwa belum ada rencana pembentukan Badan Penerimaan Negara seperti yang pernah dicanangkan oleh Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa ketiga wakil menteri keuangan tersebut adalah dirinya sendiri, Anggito Abimanyu, dan Suahasil Nazara. Saat ini, Thomas dan Suahasil telah resmi menjabat sebagai wakil menteri keuangan.