Jakarta – Sebuah serangan udara yang dilakukan oleh Israel di sekitar Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri, Beirut, pada Senin malam (21/10), telah merenggut nyawa 18 orang, termasuk empat anak-anak. Puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tragis ini.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa total korban tewas akibat serangan Israel di Lebanon kini telah mencapai 1.552 orang. Pada hari yang sama, sebanyak 63 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
“Serangan musuh Israel di Lebanon pada hari Senin menambah jumlah korban dari serangan sebelumnya di dekat rumah sakit di selatan Beirut, yang menewaskan 18 orang,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon yang dikutip oleh AFP pada Selasa (22/10).
Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran sengit antara Israel dan Hizbullah terus berlangsung di Lebanon. Sejak pertengahan September, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Lebanon. Pada 1 Oktober, Israel meluncurkan invasi yang disebut sebagai operasi serangan darat terbatas.
Israel mengklaim bahwa operasi tersebut hanya menargetkan Hizbullah dan infrastrukturnya. Namun, serangan tersebut juga menghantam fasilitas sipil dan pos pasukan penjaga perdamaian di Lebanon (UNIFIL), menimbulkan kecaman dari berbagai pihak.
Di sisi lain, Hizbullah mengklaim telah berhasil membunuh 55 tentara Israel dan melukai 500 lainnya sejak awal Oktober.