Jakarta – Pada pagi hari Kamis, 24 Oktober, kurs rupiah tercatat berada di level Rp15.625 per dolar AS. Mata uang Garuda mengalami penurunan sebesar 59 poin atau setara dengan 0,38 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Situasi ini mencerminkan adanya tekanan pada rupiah di tengah dinamika pasar global yang bergejolak.
Di kawasan Asia, pergerakan mata uang menunjukkan variasi yang cukup mencolok. Yen Jepang, baht Thailand, won Korea Selatan, dan dolar Singapura mengalami penguatan. Sebaliknya, yuan China dan peso Filipina justru melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Analis pasar, Lukman Leong, memberikan pandangannya terkait pelemahan rupiah. Menurutnya, pelemahan ini disebabkan oleh memudarnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
Lukman Leong memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak dalam rentang Rp15.475 hingga Rp15.575 per dolar AS pada hari ini.