Jakarta – Dalam sebuah langkah yang penuh tekad, Presiden Prabowo Subianto menegaskan kesiapannya untuk menuntaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam kurun waktu empat tahun. Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengungkapkan bahwa rencana ambisius ini disampaikan oleh Prabowo dalam acara retreat menteri Kabinet Merah Putih yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Pada sesi terakhir pembekalan menteri, Prabowo mengupas tuntas mengenai IKN. Ia berencana untuk memosisikan IKN sebagai ibu kota politik baru Indonesia. Selain pembangunan gedung eksekutif, Prabowo juga menargetkan penyelesaian gedung-gedung legislatif dan yudikatif dalam kurun waktu empat tahun.
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo memiliki visi agar Sidang Paripurna DPR/MPR pada tahun 2028 tidak lagi dilaksanakan di Jakarta, melainkan di Nusantara. Hal ini menunjukkan tekadnya untuk menjadikan IKN sebagai pusat pemerintahan yang baru dan mengurangi beban Jakarta sebagai ibu kota negara.
Sebelumnya, Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo, telah menyerahkan pembangunan IKN kepada pemerintahan berikutnya. Hingga akhir masa jabatannya pada 20 Oktober lalu, Jokowi belum menerbitkan keputusan presiden terkait pemindahan ibu kota negara. Sejumlah proyek pembangunan di IKN, seperti Istana Garuda, masih belum rampung. Selain itu, pemindahan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Jakarta ke IKN juga belum terlaksana sepenuhnya.