Jakarta – Hashim Djojohadikusumo, saudara dari Presiden Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa Indonesia berpotensi meraih dana segar hampir Rp500 triliun. Hashim, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), menyatakan bahwa terdapat dua sumber utama yang dapat menyumbang sekitar Rp490 triliun.
Sumber pertama yang disebutkan Hashim adalah dari pengusaha sawit nakal, yang diperkirakan dapat menyumbang sekitar Rp300 triliun. Hashim menjelaskan bahwa Prabowo telah menerima laporan mengenai potensi dana ini. Pengusaha sawit nakal tersebut diharapkan akan membayar sekitar Rp189 triliun hingga Rp190 triliun, sementara sisanya diproyeksikan akan masuk ke kas negara pada tahun 2025.
Hashim menegaskan bahwa dana sebesar Rp300 triliun ini akan segera masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. Ia menekankan bahwa sumber dana ini berasal dari pengusaha nakal yang memiliki kebun sawit ilegal.
Sumber penerimaan kedua yang diungkapkan Hashim adalah dari skema carbon credit, yang diperkirakan dapat menghasilkan sekitar Rp190 triliun. Hashim mengetahui potensi ini setelah ditunjuk sebagai utusan khusus presiden untuk Konferensi Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan.
Menurut kajian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia memiliki potensi untuk menyerap 577 juta ton karbon yang dapat ditawarkan ke pasar internasional. Selain itu, ada tambahan potensi carbon credit berdasarkan perhitungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Jeff Bezos Academy, yang menyebutkan total potensi mencapai 600 juta ton karbon.
Hashim juga mengungkapkan bahwa Prabowo telah menugaskan Wakil Menteri Keuangan III, Anggito Abimanyu, untuk mengumpulkan dana sebesar Rp300 triliun hingga Rp600 triliun per tahun ke kas negara.