Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2024 mengungkapkan proyeksi mengejutkan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan hanya mencapai 5,1 persen hingga tahun 2029. Angka ini jauh dari target ambisius yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu mencapai 8 persen per tahun selama masa jabatannya.
IMF memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stagnan di level 5 persen dari tahun 2025 hingga 2029. Hal ini menandakan bahwa selama masa pemerintahan Prabowo, ekonomi Indonesia diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan, meskipun ada upaya untuk mencapai target yang lebih tinggi.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan oleh IMF lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya. Sebagai contoh, ekonomi Filipina diprediksi akan tumbuh sebesar 6,1 persen pada tahun 2025 dan 6,3 persen pada tahun 2023. Sementara itu, Vietnam diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen pada tahun 2025 dan 5,6 persen pada tahun 2029. Kamboja juga diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,8 persen pada tahun 2025 dan 6 persen pada tahun 2029.
Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya, namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand. Malaysia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 4,4 persen pada tahun 2025 dan 4 persen pada tahun 2029, sedangkan Thailand diproyeksikan tumbuh sebesar 3 persen pada tahun 2025 dan 2,7 persen pada tahun 2029.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen selama masa jabatannya. Ia bahkan mengaku telah bertaruh dengan menteri negara tetangga mengenai target ambisiusnya tersebut.