Beirut – Dalam lanskap terkini di Lebanon, kelompok bersenjata Hizbullah telah mengumumkan penunjukan Naim Qassem sebagai pemimpin anyar mereka. Qassem, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, kini menggantikan posisi mendiang Hassan Nasrallah sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah. Pengumuman ini muncul lebih dari sebulan setelah Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 27 September lalu.
Naim Qassem, yang telah lama menjadi tangan kanan Nasrallah, kini memegang kendali penuh atas kelompok yang didukung Iran ini. Sebagai Wakil Sekretaris Jenderal sebelumnya, Qassem telah beberapa kali tampil mewakili Hizbullah dalam berbagai kesempatan, terutama setelah kematian Nasrallah. Pada 8 Oktober lalu, Qassem menegaskan bahwa kekuatan Hizbullah di Lebanon tetap solid meskipun menghadapi serangan militer dari Israel. Ia menyatakan bahwa para pejuang Hizbullah berhasil menahan serangan darat Israel, meskipun harus menghadapi “pukulan menyakitkan” dari Tel Aviv.
Penunjukan Qassem sebagai pemimpin baru juga terjadi setelah Israel mengumumkan kematian Hashem Safieddine, seorang tokoh senior Hizbullah yang sebelumnya dipandang sebagai calon pengganti Nasrallah. Safieddine diyakini tewas setelah Hizbullah gagal memastikan keberadaannya pasca serangan udara Israel pada 3 Oktober. Ia dilaporkan berada di area pinggiran selatan Beirut yang menjadi target serangan militer Tel Aviv saat itu.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel terkait pengumuman Hizbullah mengenai pemimpin baru mereka. Situasi di Lebanon dan kawasan sekitarnya tetap tegang, dengan banyak pihak yang menantikan bagaimana kepemimpinan Qassem akan mempengaruhi dinamika politik dan keamanan di wilayah tersebut.