Jakarta – Pertemuan antara calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, memicu berbagai reaksi di kalangan politik. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengkritik langkah RK yang dinilai menunjukkan mentalitas orang kalah, terutama di tengah penurunan elektabilitasnya.
Hasto Kristiyanto menilai bahwa pertemuan RK dengan Jokowi bertujuan untuk mencari restu dan dukungan dalam upayanya memenangkan Pilkada Jakarta 2024. Menurut Hasto, tindakan ini mencerminkan upaya untuk mengembalikan Indonesia ke budaya Orde Baru (Orba), di mana restu dari tokoh berpengaruh dianggap penting dalam kontestasi politik.
Hasto menegaskan bahwa kandidat yang diusung oleh PDIP, seperti Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel, tidak mengambil langkah serupa dengan RK. Mereka tidak merasa perlu untuk meminta pertolongan dari tokoh politik lain, termasuk Jokowi, dalam upaya memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
Hasto juga menyoroti pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya netralitas aparat dalam pilkada serentak 2024.