Jakarta – Dalam pusaran kontroversi yang mengguncang Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Wakil Menteri Nezar Patria mengeluarkan pernyataan tegas terkait penangkapan jaringan judi online yang melibatkan pegawai kementeriannya. Operasi ini berhasil mengamankan 14 tersangka, di mana 11 di antaranya adalah pegawai Komdigi.
Nezar menekankan bahwa pengungkapan ini tidak boleh berhenti pada penangkapan semata. Ia mendesak agar investigasi diperluas untuk membongkar jaringan yang lebih besar dan memastikan semua pihak yang terlibat diadili sesuai hukum.
Menurut Nezar, 11 pegawai yang terlibat sebelumnya bertugas dalam tim pengendalian konten, khususnya yang berkaitan dengan konten negatif seperti judi online. Ironisnya, mereka yang seharusnya memblokir konten tersebut justru membiarkannya beroperasi, menimbulkan keprihatinan mendalam.
Budi Arie, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, dikenal gigih mengampanyekan pemblokiran situs judi online. Namun, penangkapan ini memunculkan pertanyaan tentang efektivitas langkah-langkah yang telah diambil. Nezar menyatakan bahwa audit menyeluruh akan dilakukan terhadap pegawai yang terlibat.
Nezar mengungkapkan bahwa sejumlah nama yang terindikasi terlibat akan terus diawasi oleh Komdigi. Selain itu, kementerian berkomitmen untuk memburu kemungkinan adanya pegawai lain yang terlibat. Audit internal akan memastikan tidak ada lagi penyalahgunaan wewenang.
Nezar juga menegaskan bahwa para pegawai yang terlibat bukanlah staf ahli dan tidak memiliki jabatan tinggi di kementerian. Meski demikian, dampak dari tindakan mereka sangat signifikan terhadap upaya pengendalian konten negatif.
Sejak terindikasi terlibat, para pegawai tersebut telah dipindahkan dari posisinya sebelum penangkapan. Pascapenangkapan, Komdigi berupaya memperkuat personil untuk mengisi pos pengawasan konten negatif, terutama terkait judi online.