Jakarta – Menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), persaingan antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump semakin intens. Survei nasional dari Ipsos mengungkapkan bahwa dukungan pemilih AS terhadap Harris dan Trump hampir setara.
Dikutip dari ABC News pada Selasa (5/11/2024), hasil polling ini diumumkan tepat sehari sebelum Pilpres, pada Senin (4/11) malam waktu AS. Survei Ipsos tersebut dilakukan pada 1-3 November, dengan margin kesalahan sekitar 3,4 poin persentase untuk calon pemilih dan sekitar 3 poin persentase untuk populasi dewasa AS.
Berdasarkan survei Ipsos, jika pemilu diadakan pada Senin (4/11), sekitar setengah dari pemilih AS menyatakan akan mendukung Harris, sementara 48 persen memilih Trump. Harris mendapat dukungan lebih baik dalam hal kebijakan terkait layanan kesehatan dan ekstremisme politik, sedangkan Trump lebih diunggulkan dalam isu ekonomi, imigrasi, dan hubungan luar negeri. Pemungutan suara Pilpres AS akan dimulai pada Selasa (5/11) pagi waktu setempat.
Menurut laporan Reuters, sejauh ini sekitar 82 juta pemilih telah memberikan suara mereka dalam pemilihan awal, sementara pemilih lainnya akan menggunakan hak suara mereka pada 5 November waktu AS. Selain presiden, pemilu ini juga akan memilih anggota House of Representatives (HOR), Senat AS, serta pejabat negara bagian dan lokal di 50 negara bagian AS.
Dilansir dari AFP, dalam sistem pemilu AS, pemenang presiden tidak ditentukan oleh suara nasional terbanyak, melainkan melalui “Electoral College” yang terdiri dari 538 elektor. Setiap negara bagian memiliki jumlah elektor yang sama dengan jumlah perwakilan mereka di Kongres. Semua negara bagian, kecuali Nebraska dan Maine, memberikan seluruh elektornya kepada kandidat yang menang di negara bagian tersebut.
Jika Kamala Harris dan Donald Trump gagal mencapai ambang mayoritas 270 elektor, Konstitusi AS menentukan bahwa Kongres akan mengambil alih penentuan. Dalam hal ini, DPR terpilih akan memilih presiden pada Januari, sementara Senat akan memilih wakil presiden.
Beberapa skenario dapat mengakibatkan Electoral College imbang 269-269. Salah satunya adalah jika Harris, dari Partai Demokrat, menang di Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania, sementara Trump, dari Partai Republik, memenangkan Georgia, Arizona, Nevada, dan North Carolina, serta satu distrik berhaluan kiri di Nebraska.