Jakarta – Pemerataan akses internet berkecepatan tinggi di seluruh penjuru Indonesia masih menjadi sasaran utama yang ingin diwujudkan secara menyeluruh. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa peningkatan kualitas koneksi internet di Indonesia adalah salah satu program prioritasnya selama menjabat.
Dalam upaya mewujudkan internet yang merata, Meutya Hafid menyatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan fokus pada pengembangan jaringan 4G di wilayah-wilayah yang belum termasuk dalam kategori daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (non-3T). Ini merupakan bagian dari program jangka pendek yang akan dilaksanakan oleh Menkomdigi di Kabinet Merah Putih.
Lebih lanjut, Meutya menargetkan sebanyak 65 desa akan segera merasakan sinyal internet yang setara dengan daerah lainnya. Namun, ia belum merinci nama-nama desa tersebut. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan akses internet di seluruh pelosok negeri.
Meskipun ada upaya untuk mempercepat koneksi internet, keberadaan sinyal 2G masih menjadi tantangan di era digital saat ini. Jaringan seluler yang aktif digunakan saat ini meliputi sinyal 2G, 4G, dan 5G. Dengan keterbatasan pita frekuensi dan meningkatnya layanan digital, operator seluler memerlukan spektrum baru untuk meningkatkan kecepatan koneksi.
Komdigi berencana untuk mengadakan lelang frekuensi pada pita frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz. Frekuensi 700 MHz, yang sebelumnya digunakan untuk penyiaran analog, kini menghasilkan digital dividen sebesar 112 MHz setelah diterapkannya penghentian siaran TV analog dan peralihan ke TV digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz tersebut, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk layanan telekomunikasi.
Pita frekuensi 2,6 GHz saat ini digunakan untuk layanan penyiaran berbasis satelit atau broadcasting satellite service (BSS) dengan memanfaatkan bandwidth 150 MHz yang berada di rentang 2.520-2.670 MHz. Sementara itu, frekuensi 26 GHz memiliki lebar pita 2,7 GHz yang cocok untuk layanan 5G. Semua operator seluler yang beroperasi di Indonesia telah menyatakan minatnya untuk mengikuti lelang frekuensi tersebut.