Jakarta – Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan adanya kemungkinan pertemuan antara Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dengan pengusaha sekaligus Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Pertemuan ini berpotensi terjadi dalam rangkaian kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Selain bertemu dengan Trump, Prabowo juga diagendakan untuk bertemu dengan Presiden AS saat ini, Joe Biden.
Prabowo Subianto akan memulai lawatan internasionalnya selama dua pekan pada 8 November 2024. Kunjungan ini akan dimulai dari Cina, sebelum melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat. Setelah itu, Prabowo akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil. Selain itu, kunjungan kerja ke London, Inggris, juga termasuk dalam agenda perjalanan ini.
Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat setelah mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Kemenangan ini menandai kembalinya Trump ke Gedung Putih setelah masa jabatan pertamanya berakhir pada tahun 2020. Trump, yang dikenal sebagai politikus elit Partai Republik, berhasil mengamankan lebih dari 270 suara Electoral College yang diperlukan untuk memenangkan kursi kepresidenan, berdasarkan proyeksi dari Edison Research. Selama kampanye, Trump dikenal dengan retorika yang memperdalam polarisasi di Amerika Serikat.
Melalui platform media sosial X, Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat adalah mitra strategis dengan hubungan yang kuat dan beragam. Menurut Prabowo, kemitraan strategis antara kedua negara memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan, terutama dalam berbagai bidang kerjasama bilateral.
Kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS juga disambut oleh sejumlah pemimpin dunia. Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, termasuk di antara tokoh internasional yang memberikan ucapan selamat. Perdana Menteri Israel bahkan menyebut kemenangan Trump sebagai ‘Kemenangan Historis’, menandakan dampak signifikan dari hasil pemilihan ini di kancah politik global.