Jakarta – Dalam pusaran kontroversi akademik, Kepala Biro Humas dan KIP Universitas Indonesia (UI), Amelita Lusia, mengungkapkan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, kini tengah melakukan revisi terhadap naskah disertasi doktoralnya. Langkah ini diambil menyusul sidang promosi doktoral yang baru-baru ini digelar.
Pernyataan Amelita ini muncul sebagai respons terhadap protes yang dilayangkan oleh Jaringan Advokasi Tambang (Jatam). Jatam merasa nama mereka dicatut sebagai informan utama dalam disertasi Bahlil, yang memicu polemik. Amelita menegaskan bahwa masukan dari Jatam akan dipertimbangkan dengan serius dan akan diakomodasi dalam revisi disertasi tersebut.
Koordinator Jatam, Melky Nahar, sebelumnya mengungkapkan bahwa Jatam hanya memberikan persetujuan untuk diwawancarai oleh seorang peneliti bernama Ismi Azkya. Ismi, yang memperkenalkan diri sebagai peneliti di Lembaga Demografi UI pada 28 Agustus 2024, menyatakan bahwa penelitian yang dilakukannya adalah untuk kepentingan pribadi, bukan untuk orang lain.
Melky menjelaskan bahwa Ismi Azkya memberikan dua pernyataan yang berbeda terkait penggunaan data dari Jatam. Awalnya, Ismi menyatakan melalui sambungan telepon bahwa data dari Jatam tidak digunakan dalam disertasi Bahlil. Namun, kemudian Ismi meminta maaf kepada pegiat Jatam melalui pesan WhatsApp, yang menimbulkan kebingungan dan kontroversi lebih lanjut.