/

Gunung Iya Menggeliat! Warga Ende Harus Waspada!

1 min read

Jakarta – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, mengeluarkan peringatan kepada penduduk di sekitar Gunung Iya, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas vulkanik yang terdeteksi di gunung tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental yang dilakukan oleh Badan Geologi, Gunung Iya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas yang signifikan. Oleh karena itu, status aktivitas gunung ini dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak 5 November 2024 pukul 18.00 WITA. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengantisipasi potensi ancaman bahaya yang mungkin terjadi.

Pemantauan yang dilakukan selama periode 1 Oktober hingga 9 November 2024 menunjukkan adanya asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, serta ketinggian mencapai 10-300 meter dari puncak. Selain itu, pemantauan visual menggunakan drone pada 5 November mengungkapkan adanya asap kawah tipis berwarna kelabu dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.

Berita Lainnya  Setyo Terpilih! Apa Langkah Besarnya di Rumah KPK?

Pada pagi hari ini, pukul 08.41 WIB, terpantau asap kawah putih dengan intensitas sedang hingga tebal, mencapai ketinggian 100-300 meter di atas puncak dan bergerak ke arah barat. Tingginya intensitas curah hujan disebut-sebut turut meningkatkan intensitas asap kawah yang berasal dari fumarol di dinding luar kawah Gunung Iya.

Aktivitas kegempaan terakhir yang tercatat terjadi pada 5 November, dengan empat gempa vulkanik dalam yang memiliki intensitas MMI 3. Selain gempa vulkanik, gempa tektonik dengan magnitudo besar yang terjadi di sekitar wilayah Gunung Iya juga perlu diwaspadai, karena berpotensi mempengaruhi aktivitas vulkanik gunung ini.

Gunung Iya, yang memiliki ketinggian 637 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung api strato dengan sejarah letusan yang tercatat sejak tahun 1671 hingga erupsi terakhir pada tahun 1969. Interval waktu erupsi gunung ini berkisar antara 1 hingga 60 tahun. Karakter erupsi Gunung Iya umumnya terjadi di kawah utama, berupa erupsi magmatik yang menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava, disertai dengan runtuhan pada puncak.

Berita Lainnya  Surya Paloh Ungkap Alasan Mengejutkan Nasdem Tolak Kursi Menteri Prabowo!

Gunung Iya dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Iya yang terletak di Jalan Ikan Paus, Tewejangga, Kelurahan Paupanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya erupsi yang lebih besar.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media Group 
slot online slot gacor slot