Jakarta – Dalam lanskap keuangan yang kian kompleks, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti tantangan yang dihadapi oleh kaum difabel, terutama di pelosok negeri, dalam mengakses layanan keuangan. Salah satu wilayah yang menjadi sorotan adalah Balige, Sumatera Utara. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan bahwa isu ini akan menjadi prioritas utama lembaganya. OJK berkomitmen untuk terus mendorong pemerataan akses keuangan di seluruh penjuru Indonesia.
Friderica, yang akrab disapa Kiki, mengungkapkan bahwa tantangan akses keuangan tidak hanya terjadi di luar Pulau Jawa. Bahkan di pulau terpadat di Indonesia ini, masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan keuangan. Kendala yang dihadapi antara lain adalah sulitnya menjangkau layanan perbankan dan tidak meratanya jaringan internet.
Dengan situasi yang ada, Kiki berharap agar sektor perbankan dapat lebih proaktif dalam mencari dan melayani wilayah-wilayah di Indonesia yang masih mengalami kesulitan akses keuangan.