Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terus berupaya mengimplementasikan pilar Transformasi Kesehatan secara menyeluruh. Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, menekankan pentingnya kesinambungan dalam pengembangan transformasi digital yang inklusif agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, kemajuan teknologi harus dapat diakses oleh semua orang tanpa terkecuali.
Transformasi kesehatan ini harus menjangkau hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Salah satu contohnya adalah di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau. Di daerah ini, akses internet menjadi kunci utama dalam pelaksanaan transformasi kesehatan. Kepala Puskesmas Letung, Kecamatan Jemaja Timur, Adymulianto Manurung, mengungkapkan bahwa sebelum adanya internet, ia dan staf Puskesmas harus menumpang ke RSUD atau sekolah dasar untuk mendapatkan akses internet.
Pada masa itu, Puskesmas Letung harus melaporkan kasus COVID-19 ke Dinas Kesehatan di Tarempa sebelum diteruskan ke pusat. Untuk memastikan pelaporan yang cepat dan akurat, Adymulianto harus bolak-balik antara RSUD dan Puskesmas hingga 5-8 kali sehari. Selain untuk pelaporan COVID-19, internet juga digunakan untuk mengirim berbagai keperluan seperti rujukan dokter ke fasilitas kesehatan bagi pasien.
Sejak tahun 2021, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) meluncurkan program Aksi yang menyediakan akses internet di Puskesmas Letung. Satelitnya direlokasi ke gedung baru Puskesmas, memberikan dua akses internet yang ditempatkan di lantai 1 untuk umum dan lantai 2 untuk tenaga kesehatan dan administrasi. Dengan demikian, masyarakat umum dapat memanfaatkan jaringan internet dari BAKTI secara bebas.
Jaringan internet dari BAKTI juga digunakan untuk pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas yang berlokasi di Tarempa. Perjalanan menuju Tarempa memakan waktu sekitar 2 jam. Sementara itu, pengiriman berkas ke Dinas Kesehatan melalui kapal ferry bisa memakan waktu 1-2 hari. Perawat Puskesmas Anambas, Mellania, menyatakan bahwa ia harus membuat laporan secara manual sebelum dikirimkan.
Selain menyediakan akses internet, BAKTI juga mengadakan pelatihan digitalisasi bagi tenaga kesehatan di Kepulauan Anambas. Pelatihan ini mencakup penggunaan sistem pelaporan melalui aplikasi SATUSEHAT dan telemedicine.