Jakarta – SpaceX baru saja menyelesaikan misi uji coba keenam untuk roket Starship, yang kali ini juga mencakup upaya untuk menangkap booster Super Heavy di udara. Namun, penerbangan uji coba ini tidak sepenuhnya berjalan sesuai rencana. Peluncuran dilakukan dari fasilitas Starbase milik SpaceX di Brownsville, Texas, pada Selasa (19/11) pukul 17.00 waktu setempat.
Peluncuran ini dihadiri oleh CEO SpaceX, Elon Musk, serta Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Hubungan antara Musk dan Trump semakin erat, terutama setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS 2024. Kehadiran mereka menambah sorotan terhadap peluncuran ini.
Roket Starship terdiri dari dua bagian utama: booster Super Heavy dan upper stage Starship. Setelah 33 mesin Raptor diaktifkan, roket ini meluncur ke angkasa. Booster Super Heavy kemudian memisahkan diri dari upper stage dan berbalik arah untuk kembali ke lokasi peluncuran.
SpaceX berencana untuk menangkap booster Super Heavy di udara menggunakan lengan yang disebut Mechazilla. Metode ini sebelumnya telah diuji pada peluncuran kelima yang dilakukan pada pertengahan Oktober 2024. Namun, kali ini, SpaceX terpaksa membatalkan upaya penangkapan tersebut karena data dan hasil pengecekan tidak mendukung manuver yang direncanakan. Akhirnya, booster Super Heavy mendarat dengan aman di perairan Teluk Meksiko sekitar tujuh menit setelah peluncuran.
Meskipun gagal menangkap booster, peluncuran ini tetap mencatatkan pencapaian baru bagi SpaceX. Untuk pertama kalinya, roket Starship terbang dengan membawa muatan berupa boneka berbentuk pisang, yang berfungsi sebagai indikator gravitasi nol. Ini menandai langkah maju dalam pengujian kemampuan roket untuk membawa muatan ke luar angkasa.
Selain itu, upper stage Starship berhasil menyalakan salah satu dari enam mesin Raptor-nya sekitar 38 menit setelah peluncuran. Aktivasi mesin ini menunjukkan bahwa Starship memiliki kemampuan untuk melakukan manuver yang diperlukan untuk kembali ke Bumi dengan aman setelah mencapai orbit.
