Jakarta – Cheryl Tanzil, juru bicara pasangan Ridwan Kamil-Suswono, mengungkapkan kekhawatirannya terkait adanya pihak yang diduga melakukan framing negatif terhadap potongan video Ridwan Kamil (RK) yang viral saat kampanye. Cheryl menuduh bahwa video tersebut sengaja dipotong sehingga mengubah maksud asli dari mantan Gubernur Jawa Barat itu.
Cheryl menjelaskan bahwa potongan video yang beredar di media sosial telah menghilangkan bagian di mana warga menyampaikan aspirasinya. Setelah mendengar aspirasi tersebut, barulah RK menyebutkan sejumlah nama legislator yang hadir dalam acara kampanye tersebut. Tujuan RK, menurut Cheryl, adalah untuk memastikan bahwa para anggota dewan tersebut merangkul kaum perempuan, terutama para orang tua tunggal.
Menjelang hari pemungutan suara pada 27 November, Cheryl menyatakan bahwa serangan dari berbagai pihak semakin meningkat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan RK-Suswono dalam menghadapi Pilgub DKI Jakarta 2024.
Juru bicara lainnya, Angkie Yudistia, menegaskan bahwa RK-Suswono memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan kaum perempuan di Jakarta. Salah satu fokus utama mereka adalah menyediakan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan ekonomi bagi perempuan. Angkie menambahkan bahwa jika terpilih, mereka akan menyediakan program pelatihan keterampilan khusus untuk perempuan serta akses pembiayaan bagi UMKM yang dikelola oleh perempuan.
RK sendiri telah menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya yang menjadi sorotan publik. Ia meminta maaf kepada semua pihak atas pernyataannya yang menarik perhatian tersebut. RK menjelaskan bahwa ucapannya tersebut terlontar saat ia menjelaskan salah satu programnya, yaitu ‘kartu janda’. Pernyataan itu disampaikan ketika ia bersama anggota DPRD Jakarta dari Fraksi Gerindra, Ali Lubis.
RK menyadari bahwa pemilihan diksi yang digunakan dalam ucapannya mungkin kurang tepat, sehingga menimbulkan perhatian publik yang cukup besar. Ia berharap permohonan maafnya dapat diterima oleh masyarakat secara luas.