Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, menyatakan akan melakukan introspeksi mendalam jika hasil perhitungan suara resmi atau real count menunjukkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 harus berlanjut ke babak kedua. Pernyataan ini disampaikan oleh mantan Gubernur Jawa Barat tersebut dalam menanggapi dinamika politik yang terjadi selama kontestasi Pilkada Jakarta.
Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, mengungkapkan bahwa pengalaman mengikuti Pilkada Jakarta sangat berbeda dibandingkan dengan pengalamannya saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, tantangan dan dinamika politik di Jakarta memiliki karakteristik tersendiri yang memerlukan pendekatan berbeda.
Kang Emil menyatakan bahwa dirinya masih menunggu hasil akhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang dijadwalkan akan diumumkan pada 16-18 Desember 2024. Ia menegaskan bahwa keputusan KPU akan menjadi acuan utama dalam menentukan langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan berlangsungnya dua babak Pilkada.
Jika Pilkada harus dilanjutkan ke babak kedua, Ridwan Kamil berkomitmen untuk fokus pada penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi Jakarta. Ia menekankan pentingnya menghadapi tantangan perkotaan dengan solusi yang inovatif dan berkelanjutan, demi kesejahteraan warga Jakarta.
Mantan Wali Kota Bandung ini juga menegaskan kesiapan dirinya untuk menerima hasil Pilkada, baik menang maupun kalah. Sikap optimis dan sportif ini, menurutnya, merupakan bagian dari usaha dan ikhtiar yang telah dilakukan selama masa kampanye.
Berdasarkan data hasil quick count dari Parameter Politik, pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, unggul dengan perolehan suara 50,2 persen. Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) berada di posisi kedua dengan 39,13 persen suara. Pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, memperoleh 10,67 persen suara. Data ini telah mencapai 100 persen pada pukul 20.34 WIB.