Jakarta – Dalam pusaran politik yang kian memanas, mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan pandangannya mengenai hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 yang menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Di tengah persaingan sengit antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno, Anies menekankan pentingnya merujuk pada data dan fakta dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai otoritas penyelenggara pemilu.
Anies menegaskan bahwa hasil perolehan suara dalam Pilgub Jakarta tidak boleh disamakan dengan ramalan cuaca yang bersifat spekulatif. Ia menekankan bahwa keputusan akhir harus didasarkan pada data resmi yang dikeluarkan oleh KPU, bukan sekadar asumsi atau prediksi.
Dalam kontestasi Pilgub Jakarta kali ini, Anies Baswedan memberikan dukungannya kepada pasangan Pramono Anung dan Rano Karno. Pasangan dengan nomor urut 3 ini dinyatakan unggul berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count dari sejumlah lembaga survei terkemuka.
Pramono Anung dan Rano Karno optimis bahwa Pilgub Jakarta hanya akan berlangsung dalam satu putaran. Keyakinan ini didukung oleh hasil quick count yang menunjukkan bahwa mereka berhasil meraih lebih dari 50 persen suara, sebuah angka yang cukup untuk menghindari putaran kedua.
Di sisi lain, kubu Ridwan Kamil dan Suswono meyakini bahwa Pilgub Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. Beberapa lembaga survei, termasuk penghitungan internal dari kubu RK-Suswono, mencatat bahwa kemenangan Pramono-Rano belum mencapai angka 50 persen yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan dalam satu putaran.
Meskipun hasil resmi dari KPU belum diumumkan, Anies Baswedan berharap agar pasangan Pramono Anung dan Rano Karno dapat keluar sebagai pemenang dalam Pilgub Jakarta 2024. Ia menekankan pentingnya menunggu pengumuman resmi dari KPU untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, semua pihak diharapkan dapat menerima hasil dengan lapang dada dan menjunjung tinggi proses demokrasi yang telah berjalan.