Jakarta – Dalam upaya mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia, PP PBSI di bawah kepemimpinan M Fadil Imran melakukan langkah-langkah transformasi yang signifikan. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah penerapan sistem perekrutan terbuka untuk pelatih teknik di Pelatnas PBSI. Proses ini melibatkan konsultan independen dalam sesi wawancara dan asesmen untuk memastikan bahwa pelatih yang terpilih adalah yang terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan tim nasional.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum I PBSI, menyatakan keyakinannya bahwa penerapan rekrutmen terbuka ini akan membawa perubahan signifikan bagi Pelatnas PBSI. Menurut Taufik, dengan mendapatkan pelatih yang berkualitas dan berkompeten, prestasi bulutangkis Indonesia dapat kembali bersinar di kancah internasional. Ia percaya bahwa langkah ini adalah kunci untuk membangun fondasi yang kuat bagi masa depan bulutangkis Indonesia.
Dalam kepengurusan PBSI periode 2024-2028, Taufik Hidayat memegang peran strategis dalam berbagai bidang. Ia bertanggung jawab atas pembinaan prestasi daerah dan Pengprov, pembinaan prestasi Pelatnas, serta menjadi koordinator tim penunjang dan staf koordinator tim penunjang. Selain itu, Taufik juga mengawasi tim pelatih, bidang turnamen, dan bidang perwasitan. Peran ini menempatkannya di posisi yang sangat penting dalam menentukan arah dan strategi pengembangan bulutangkis nasional.
Taufik Hidayat mengakui bahwa mewujudkan perubahan ini bukanlah tugas yang mudah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengubah pola pikir para atlet. Menurut Taufik, perubahan pola pikir ini sangat penting agar para atlet dapat beradaptasi dengan metode pelatihan baru dan meningkatkan performa mereka di lapangan. Ia menekankan pentingnya membangun mentalitas juara dan semangat kompetitif yang tinggi di kalangan atlet.