Jakarta – Pada Senin (9/12), aparat penegak hukum berhasil meringkus Luigi Mangione, tersangka penembakan terhadap pimpinan perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat. Mangione ditangkap saat bersantai di McDonald Altoona, Pennsylvania, setelah seorang karyawan mengenalinya dan segera melaporkan kepada pihak berwenang sekitar pukul 09.15 waktu setempat.
Walaupun telah ditahan atas tuduhan pembunuhan, banyak warga Amerika Serikat justru menunjukkan simpati terhadap Mangione. Mereka menjual berbagai pernak-pernik yang identik dengan Mangione sebagai bentuk dukungan. Pengacara Mangione, Thomas Dickey, mengungkapkan bahwa ia menerima banyak email dari orang-orang yang ingin memberikan bantuan dana untuk mendukung Mangione selama proses persidangan.
Simpati publik terhadap Mangione tidak terlepas dari kritiknya terhadap sistem pelayanan kesehatan di Amerika Serikat. Aksi Mangione dianggap sebagai ‘wake-up call’ bagi masyarakat AS untuk menyadari betapa mencekiknya sistem layanan kesehatan, terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Kritik tersebut dituangkan Mangione dalam tulisan tangan di secarik kertas yang ditemukan polisi saat penangkapannya.
Dalam kertas tersebut, Mangione juga menyoroti mahalnya biaya pelayanan kesehatan di AS, yang ironisnya tidak sebanding dengan kualitas layanan yang diberikan kepada warganya. Banyak warga AS merasa bahwa suara mereka mengenai kebobrokan sistem kesehatan terwakilkan oleh kritik Mangione. Selama ini, sistem pelayanan kesehatan di AS memang sering dianggap kurang memadai.
Saat ini, Mangione menghadapi persidangan atas tuduhan pembunuhan terhadap bos asuransi Amerika Serikat, Brian Thompson, pada 4 Desember lalu, tetap berada dalam tahanan setelah pengadilan menolak permohonan pembebasannya.
Pengacara Mangione, Thomas Dickey, dalam persidangan di pengadilan tinggi AS, mengajukan argumen bahwa tidak ada cukup bukti kuat yang mengaitkan kliennya dengan kasus pembunuhan tersebut. Namun, hakim menolak permohonan tersebut dengan alasan bahwa bukti yang ada cukup untuk melanjutkan proses hukum.