Jakarta – Rezim Bashar al-Assad di Suriah mengalami guncangan besar setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil mengambil alih kekuasaan. Dalam perkembangan yang mengejutkan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengungkapkan bahwa negaranya telah melakukan “kontak langsung” dengan HTS, meskipun kelompok ini telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS.
Antony Blinken tidak memberikan rincian spesifik mengenai bagaimana kontak tersebut dilakukan. Namun, ketika ditanya apakah Amerika Serikat berkomunikasi langsung dengan HTS, Blinken menjawab tegas: “Kontak langsung — ya.” Kontak ini sebagian besar terkait dengan upaya pencarian Austin Tice, seorang jurnalis Amerika yang diculik pada tahun 2012, menjelang pecahnya perang saudara yang brutal di Suriah.
Dalam dialog yang dilakukan dengan HTS, Blinken menyatakan bahwa Amerika Serikat juga “berbagi prinsip” mengenai situasi di Suriah, yang telah disampaikan secara publik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun HTS dianggap sebagai kelompok teroris, ada upaya diplomatik yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pembebasan Austin Tice.
Antony Blinken mengindikasikan bahwa Amerika Serikat mungkin terbuka untuk melonggarkan sanksi terhadap Suriah di masa depan, meskipun saat ini belum ada rencana konkret untuk melakukannya. Pernyataan ini menunjukkan adanya kemungkinan perubahan dalam pendekatan AS terhadap Suriah, tergantung pada perkembangan situasi politik dan keamanan di negara tersebut.
