Manchester – Manchester City kembali merasakan pil pahit setelah ditaklukkan oleh rival sekota, Manchester United. Pertandingan yang digelar di Etihad Stadium pada Minggu (15/12/2024) malam WIB ini berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tamu. Kekalahan ini semakin memperburuk posisi The Citizens di klasemen Liga Inggris, bahkan lebih buruk dari tim juru kunci, Southampton.
Sebagai tuan rumah, Manchester City memulai pertandingan dengan agresif. Mereka berhasil memimpin lebih dulu pada menit ke-37 melalui gol yang dicetak oleh Josko Gvardiol. Gol ini memberikan harapan bagi City untuk meraih kemenangan di derby Manchester ini.
Namun, di babak kedua, City gagal mempertahankan keunggulan. Meskipun terus berusaha menambah gol, upaya mereka selalu menemui jalan buntu. Sebaliknya, Manchester United justru berhasil membalikkan keadaan di 15 menit terakhir pertandingan. Penalti Bruno Fernandes pada menit ke-89 dan gol Amad Diallo pada menit ke-90 memastikan kemenangan dramatis bagi MU.
Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Manchester United dalam tiga pertandingan terakhir, setelah sebelumnya mengalami dua kekalahan beruntun dari Arsenal dan Nottingham Forest. Sementara itu, bagi Manchester City, hasil ini semakin memperburuk catatan mereka dalam 1,5 bulan terakhir. Sejak 1 November, City hanya mampu meraih rata-rata 0,57 poin per pertandingan, yang berarti mereka selalu kalah di setiap laga Liga Inggris.
Dari tujuh pertandingan terakhir, City hanya mampu meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang. Akibatnya, posisi mereka di klasemen yang semula berada di puncak, kini merosot ke peringkat kelima dengan 27 poin dari 16 pertandingan. Rataan poin City bahkan lebih buruk dibandingkan Southampton yang berada di posisi juru kunci dengan sembilan poin dari 16 laga.
Salah satu faktor yang memperburuk performa City adalah banyaknya kesalahan di lini pertahanan. Sejak November, para pemain City telah membuat 17 kesalahan yang berujung pada gol untuk lawan di berbagai ajang. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara tim-tim lima besar liga Eropa, bahkan lebih buruk dari Southampton (16) dan Aston Villa (15).