Jakarta – Grand final Proliga 2025 dipastikan tidak akan digelar di Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) seperti tahun-tahun sebelumnya. Keputusan ini diambil oleh PP PBVSI dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting.
Kompetisi bola voli nasional ini dijadwalkan berlangsung dari 3 Januari hingga 11 Mei 2025. Berbeda dengan edisi sebelumnya, Semarang akan menjadi kota pembuka, sementara Yogyakarta dipilih sebagai lokasi untuk grand final. Perubahan ini menandai pergeseran signifikan dari tradisi sebelumnya yang selalu menjadikan Indonesia Arena GBK sebagai tempat puncak acara.
Ketua Umum PP PBVSI, Imam Sudjarwo, menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak lagi menggunakan Indonesia Arena GBK yang berkapasitas 16 ribu penonton didasarkan pada beberapa pertimbangan strategis. Awalnya, ada dua kandidat tuan rumah untuk grand final, yaitu GOR Amongrogo di Yogyakarta dan Indonesia Arena di Jakarta. Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan, PP PBVSI memutuskan untuk memusatkan seluruh final di Yogyakarta, yang dikenal sebagai Kota Pelajar.
Meskipun demikian, Imam Sudjarwo, yang kini berusia 55 tahun, berjanji bahwa grand final Proliga akan kembali digelar di Indonesia Arena pada tahun 2026. Janji ini memberikan harapan bagi para penggemar voli yang sudah terbiasa dengan atmosfer megah di Indonesia Arena.
Perubahan lokasi grand final ini tentunya akan membawa dampak bagi para penggemar dan tim yang berpartisipasi. Yogyakarta, dengan daya tarik budaya dan sejarahnya, diharapkan dapat memberikan pengalaman baru yang menarik bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, pemilihan Yogyakarta sebagai tuan rumah juga diharapkan dapat meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat lokal dalam mendukung olahraga voli.