Jakarta – Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Korea Utara telah mengalami kerugian besar dalam hal prajurit selama konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan bahwa Korea Utara telah kehilangan banyak prajurit dalam perang ini, meskipun tidak memberikan rincian jumlah pasti prajurit yang gugur. Namun, pihaknya meyakini bahwa puluhan tentara Korea Utara tewas atau terluka dalam pertempuran tersebut.
Pernyataan Kirby muncul setelah badan intelijen Ukraina mengklaim bahwa sekitar 200 tentara Rusia dan Korea Utara tewas dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina. Militer Ukraina bahkan merilis foto dan rekaman yang menunjukkan belasan tentara Korea Utara dan pasukan Rusia yang tewas di perbatasan Kursk. Hal ini menambah bukti visual mengenai keterlibatan dan kerugian yang dialami oleh Korea Utara dalam konflik ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, sebelumnya menyatakan bahwa situasi ini menandakan adanya “eskalasi lain” dalam perang antara Rusia dan Ukraina. Pasukan militer Korea Utara telah dikerahkan dalam konflik ini sejak bulan lalu, dan keterlibatan mereka memicu kekhawatiran akan meluasnya skala peperangan di kawasan tersebut.
AS dan Ukraina memperkirakan bahwa sekitar 11 ribu tentara Korea Utara telah dikerahkan untuk membantu Rusia berperang di wilayah Kursk. Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) pada Sabtu (14/12) melaporkan bahwa tentara Korea Utara telah dimobilisasi untuk bertugas di unit gabungan marinir Rusia dan pasukan udara. DIU juga mencatat bahwa banyak pasukan Korea Utara yang terkena serangan Ukraina selama perang ini.
Selain kerugian di medan perang, DIU mencatat bahwa kendala bahasa menjadi masalah bagi unit gabungan Rusia-Korea Utara dalam melakukan operasi terkoordinasi.