Jakarta – Sebuah insiden tragis mengguncang kota Ibadan, Nigeria barat daya, ketika kerusuhan pecah di pekan raya yang diadakan di Sekolah Menengah Islam Basorun. Peristiwa memilukan ini merenggut nyawa 35 anak dan melukai enam lainnya. Kejadian ini menorehkan luka mendalam di hati masyarakat setempat.
Dalam perkembangan terbaru, otoritas setempat telah menahan sejumlah individu, termasuk sponsor utama acara tersebut. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Wings dan radio Agidigbo FM. Penahanan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengungkap penyebab dan pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi.
Bagian Pembunuhan dari Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian telah memulai penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap fakta-fakta di balik tragedi ini. Penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Gubernur Negara Bagian Oyo, Seyi Makinde, turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dalam pernyataannya, Gubernur Makinde menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini diadili sesuai hukum yang berlaku.
Kerusuhan di pekan raya ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tetapi juga meninggalkan dampak sosial dan emosional yang mendalam bagi masyarakat Ibadan. Sekolah Menengah Islam Basorun, yang seharusnya menjadi tempat belajar dan berkembang bagi para siswa, kini menjadi saksi bisu dari tragedi yang memilukan.