Jakarta – Manchester City sedang menghadapi masa-masa sulit di bawah kepemimpinan Pep Guardiola. Dalam 12 laga terakhir, The Citizens harus menelan sembilan kekalahan, hanya mampu meraih dua hasil imbang, dan satu kemenangan. Situasi ini memunculkan pertanyaan mengenai kemampuan Guardiola dalam menjaga performa tim.
Pada pertandingan terakhir yang berlangsung di Villa Park, Sabtu (21/12/2024), Manchester City harus mengakui keunggulan Aston Villa dengan skor 1-2. Kekalahan ini semakin menambah deretan hasil buruk yang dialami oleh tim asuhan Guardiola. Erling Haaland, yang diharapkan menjadi mesin gol bagi City, kembali gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan berturut-turut.
Meskipun banyak kritik yang dilontarkan kepada Guardiola, Erling Haaland tetap memberikan dukungannya kepada pelatih asal Spanyol tersebut. Haaland menilai bahwa Guardiola masih memiliki kemampuan untuk membawa Manchester City kembali ke jalur kemenangan.
Pep Guardiola telah menangani Manchester City sejak Juli 2016 dan selama masa kepemimpinannya, ia berhasil mempersembahkan 18 trofi, termasuk gelar Liga Inggris dan Liga Champions. Namun, performa buruk yang dialami City belakangan ini menimbulkan keraguan mengenai masa depan Guardiola di klub tersebut.
Guardiola kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mengembalikan performa timnya. Dengan jadwal pertandingan yang padat, Guardiola harus segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi timnya, terutama dalam hal konsistensi dan efektivitas serangan.
