Jakarta – Ratusan simpatisan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menggelar aksi balasan menolak pemakzulan presiden. Berdasarkan laporan dari Reuters, aksi ini berlangsung pada Sabtu (21/12) di kawasan Gwanghwamun. Demonstrasi ini diadakan bersamaan dengan aksi seruan pemakzulan Yoon yang dilakukan oleh kelompok anti-Yoon.
Para pendukung Yoon yang turun ke jalan sebagian besar terdiri dari orang-orang tua dan konservatif. Mereka berjumlah beberapa ribu orang dan telah berkumpul sejak tengah hari. Sementara itu, demonstrasi yang menuntut pemakzulan Yoon didominasi oleh puluhan ribu orang berusia 20 hingga 30 tahun. Mereka berkumpul sekitar pukul 15.00 waktu setempat, sambil melambaikan light stick K-Pop dan membawa banner yang menyerukan pemakzulan.
Yoon Suk Yeol saat ini telah ditangguhkan dari tugas-tugasnya sebagai presiden. Meskipun demikian, ia masih menjabat sebagai kepala negara Korea Selatan. Penyelidikan terhadap Yoon sedang dilakukan oleh jaksa dan Kantor Penyelidikan Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO). Namun, Yoon kerap mangkir dari panggilan kedua lembaga tersebut.
Saat ini, Yoon juga menunggu sidang di Mahkamah Konstitusi yang akan menentukan apakah ia akan dimakzulkan dari jabatannya sebagai presiden. Sidang perdana pemakzulan Yoon telah digelar pekan lalu. Saat ini, ada enam hakim yang membahas pemakzulan tersebut, meskipun seharusnya ada sembilan hakim yang terlibat.
Proses pembahasan di Mahkamah Konstitusi diperkirakan akan memakan waktu hingga 180 hari. Jika keenam hakim sepakat mengenai pemakzulan, maka Yoon akan diberhentikan dari posisinya sebagai presiden Korea Selatan. Namun, jika ada satu hakim yang menolak, maka pemakzulan tersebut tidak akan diterima dan dianggap ilegal di mata hukum. Dengan demikian, Yoon akan kembali berkuasa.