Jakarta – Kim Sang-sik, arsitek lapangan hijau asal Korea Selatan, sukses mengantarkan Timnas Vietnam meraih mahkota Piala AFF 2024. Di bawah komandonya, The Golden Star tampil cemerlang, menaklukkan Thailand di partai puncak dengan agregat 5-3 pada Minggu (5/1). Prestasi ini menuai sanjungan dari berbagai media di Korea Selatan, yang yakin bahwa Kim mampu meneruskan jejak sukses pendahulunya, Park Hang-seo.
Vietnam menunjukkan performa impresif sepanjang turnamen, tak terkalahkan dan mencetak banyak gol. Keberhasilan ini menandai era baru bagi sepak bola Vietnam di bawah arahan Kim Sang-sik, yang baru diangkat sebagai pelatih pada 3 Mei 2024. Kontraknya dengan Timnas Vietnam berlaku hingga akhir Maret 2026, memberikan waktu yang cukup baginya untuk membangun tim yang lebih tangguh.
Di sisi lain, nasib berbeda dialami oleh Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan lainnya yang sebelumnya menangani Timnas Indonesia. Pada Senin (6/1), PSSI mengumumkan bahwa kerja sama dengan Shin Tae-yong telah berakhir. Keputusan ini diambil agar Skuad Garuda memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri menjelang ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan dimulai pada Maret mendatang.
Selama masa kepemimpinannya, Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia mencapai berbagai prestasi, termasuk lolos ke Piala Asia, mencapai empat besar Piala Asia U-23, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, menembus ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia. Selain itu, Shin juga berhasil meningkatkan peringkat Indonesia di Ranking FIFA dengan kenaikan 50 tingkat.
Kisah dua pelatih ini mencerminkan dinamika yang terjadi di dunia sepak bola ASEAN, di mana pelatih asal Korea Selatan memainkan peran penting dalam perkembangan tim nasional di kawasan ini. Keberhasilan Kim Sang-sik bersama Vietnam dan pencapaian Shin Tae-yong dengan Indonesia menunjukkan bahwa pelatih Korea Selatan memiliki kemampuan untuk membawa perubahan positif dalam tim yang mereka tangani.
Namun, tantangan tetap ada. Bagi Kim Sang-sik, mempertahankan performa gemilang Vietnam dan melanjutkan kesuksesan di turnamen internasional berikutnya akan menjadi tugas utama. Sementara itu, bagi Shin Tae-yong, perpisahan dengan Timnas Indonesia mungkin membuka peluang baru untuk melanjutkan karier kepelatihannya di tempat lain.
