JAKARTA, – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang cukup tajam pada awal pekan ini, Senin (6/1). IHSG tercatat melemah 1,17%, setara dengan penurunan 83,95 poin, sehingga berada di level 7.080,47. Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 923,77 miliar.
Pelemahan IHSG ini dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan dibahas dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Januari 2025. Selain itu, para investor juga menantikan rilis data neraca perdagangan AS untuk bulan November 2024 yang dijadwalkan akan diumumkan pada Selasa (7/1).
Kebijakan moneter AS memiliki dampak signifikan terhadap pasar global, termasuk Indonesia. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan suku bunga dan langkah-langkah ekonomi lainnya membuat investor cenderung berhati-hati. Hal ini tercermin dari aksi jual bersih yang dilakukan oleh investor asing.
Meskipun IHSG mengalami pelemahan, terdapat peluang bagi saham-saham blue chip untuk mengalami kenaikan seiring dengan fenomena January Effect. Fenomena ini sering kali membuat harga saham mengalami kenaikan di awal tahun, memberikan peluang bagi investor untuk meraih keuntungan.