
HALUAN.CO – Sebagai ibu kota Provinsi Bali yang berkembang pesat, Denpasar memiliki tantangan tersendiri dalam menyediakan layanan kesehatan yang cepat, efisien, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Di tengah kebutuhan tersebut, PAFI Denpasar Bali (pafidenpasarbali.org) hadir sebagai motor penggerak transformasi layanan kefarmasian menuju era digital. PAFI Denpasar menyadari bahwa masyarakat perkotaan membutuhkan layanan farmasi yang tidak hanya akurat, tetapi juga praktis. Oleh karena itu, organisasi ini mulai mendorong anggotanya untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti sistem informasi manajemen apotek (SIMA), layanan konsultasi farmasi daring, hingga edukasi kesehatan berbasis media sosial. Langkah ini dinilai efektif untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama generasi muda yang terbiasa dengan platform digital. Salah satu program yang mendapat perhatian adalah integrasi e-prescription atau resep elektronik di sejumlah apotek dan klinik di Denpasar. Dengan sistem ini, pasien tidak perlu membawa resep fisik, dan farmasis dapat langsung mengakses data resep dari sistem terpusat. Hal ini mengurangi risiko kesalahan penulisan, mempercepat proses pelayanan, serta mempermudah proses monitoring penggunaan obat oleh tenaga kesehatan. Tak hanya fokus pada pelayanan publik, PAFI Denpasar juga aktif membekali para anggotanya dengan pelatihan terkait teknologi farmasi, keamanan data pasien, dan literasi digital. Langkah ini bertujuan agar para farmasis dapat beradaptasi dengan cepat dan mampu bersaing secara profesional di tengah dunia kesehatan yang kian modern. Digitalisasi yang didorong oleh PAFI Denpasar Bali menjadi contoh bahwa inovasi dalam bidang farmasi tidak selalu harus berskala besar. Dengan penerapan teknologi sederhana yang tepat guna, layanan farmasi di perkotaan dapat menjadi lebih cepat, aman, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat modern. |