HALUAN.CO – Konflik terbaru yang melibatkan Iran dan Israel kembali mengundang perhatian masyarakat global, termasuk umat Islam. Tokoh agama sekaligus konten kreator, Ustaz Felix Siauw, turut memberikan pandangannya mengenai isu ini lewat unggahan video di kanal YouTube Sharing Felix Siauw.
Dalam video tersebut, Ustaz Felix membedah persoalan konflik dari berbagai sudut pandang. Ia memulai dengan menjelaskan tiga bentuk perbedaan yang ada di tengah umat Islam.
“Ada tiga jenis perbedaan di antara umat Islam,” katanya.
Perbedaan pertama, menurutnya, berada di ranah fikih dan merupakan hal lumrah yang bahkan membawa rahmat. Contoh perbedaan ini bisa dilihat dari variasi jumlah rakaat salat Tarawih.
Perbedaan kedua yang ia bahas adalah ranah politik, terutama yang menjadi akar munculnya kelompok Sunni dan Syiah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Namun, perhatian khusus diberikan pada jenis perbedaan ketiga, yakni dalam bidang akidah. Menurut Ustaz Felix, perbedaan pada aspek ini lebih bersifat mendasar karena menyentuh pada rukun iman, keyakinan terhadap Allah, Rasul-Nya, dan kitab-kitab-Nya.
“Ada di antara kelompok Syiah yang punya keyakinan-keyakinan yang berbeda, contohnya tentang Al-Qur’an yang tidak lengkap, ini ranahnya akidah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya memahami kepentingan nasional dan sejarah Iran dalam menyikapi tindakannya yang kerap dianggap pro-Palestina.
“Iran itu tindakannya tidak selalu pro-Palestina, tapi lebih kepada self-interest dan konteks sejarah dia sendiri,” ujarnya.
Di sisi lain, Ustaz Felix juga menyinggung peran strategis Amerika Serikat dalam dinamika global, termasuk dukungannya terhadap Israel.
“Amerika Serikat itu punya kepentingan untuk menjaga hegemoni dia di dunia,” katanya.
Ia menambahkan, kini kekuatan besar seperti Rusia dan China mulai menantang dominasi AS, sehingga dinamika politik dunia turut mengalami pergeseran besar.
Pada akhir videonya, ia menyampaikan pesan reflektif bagi umat Islam agar mampu bersikap cerdas dan bertanggung jawab dalam menghadapi dinamika geopolitik dunia.
“Maka kita umat Islam hari ini harus siap dengan burden of civilization, beban peradaban,” pesannya.
Analisis tersebut menjadi ajakan bagi umat Islam untuk tidak hanya mengikuti isu secara emosional, tetapi juga memahaminya secara menyeluruh demi berkontribusi pada perdamaian global.