HALUAN.CO – Ubi jalar dikenal sebagai bahan pangan alami yang mudah diolah, mulai dari dikukus hingga dipanggang. Namun, dengan cita rasa manis yang dimilikinya, banyak penderita diabetes bertanya-tanya apakah makanan ini aman untuk mereka konsumsi.
Dikutip dari LiveStrong, ubi jalar termasuk makanan yang tinggi karbohidrat. Menurut American Diabetes Association (ADA), jenis makanan ini berpotensi memicu peningkatan kadar gula darah. Meski demikian, kandungan protein dan serat dalam ubi jalar mampu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh.
Di samping itu, sebagaimana dilaporkan oleh Diabetes.co.uk, ubi jalar mengandung beragam vitamin penting seperti A, C, B6, serta beta-karoten. Kandungan tersebut mendukung sistem kekebalan tubuh agar tetap prima.
Menurut ahli diet Blake Metcalf, konsumsi ubi jalar harus dibatasi. “Terlalu banyak karbohidrat jenis apa pun dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak diinginkan. Jadi perhatikan ukuran porsi,” tegasnya.
ADA menyarankan untuk mengikuti pedoman metode piring: setengah piring berisi sayuran non-tepung, seperempat protein, dan seperempat sisanya karbohidrat. Namun, kebutuhan karbohidrat tiap orang berbeda, tergantung pada aktivitas harian, postur tubuh, hingga nafsu makan. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan pakar gizi.
Selain memperhatikan jumlah, cara penyajian juga penting. Ubi jalar yang diberi topping manis atau dimasak dengan tambahan gula bisa meningkatkan jumlah karbohidrat secara signifikan. Pilihan terbaik adalah menyantap ubi jalar yang dikukus atau dipanggang tanpa tambahan gula, bahkan sebaiknya tidak dikupas karena kulitnya mengandung nutrisi bermanfaat.