HALUAN.CO – Di usia 71 tahun, I Wayan Tegteg tetap aktif menaklukkan Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang menjulang setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut.
Tak tanggung-tanggung, ia bisa mendaki dua kali dalam sebulan, tergantung permintaan wisatawan yang menggunakan jasanya sebagai pemandu.
Lahir pada 31 Desember 1954, Tegteg telah mengenal dunia pendakian sejak 1980.
Sejak Maret 2000, ia mulai bekerja secara profesional sebagai guide pendakian Gunung Agung. Alasan ekonomi menjadi latar belakangnya menekuni pekerjaan ini.
Gunung Agung, selain terkenal karena ketinggiannya, juga dianggap sakral oleh umat Hindu Bali.
Tegteg yang tinggal di Desa Selat, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, sering kali mendapat pertanyaan dari wisatawan mengenai kepercayaan spiritual masyarakat setempat.
Ia menjawab sederhana: Gunung Agung dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Dewa Brahma, Wisnu, dan Ciwa.
Meski telah berkali-kali mendaki, Tegteg tidak pernah mengalami hal mistis. Namun, ia selalu memulai pendakian dengan doa dan memohon izin kepada Yang Maha Kuasa agar perjalanan berjalan aman.
Ia juga pernah menolong pendaki yang tersesat di jalur.
Dalam menjalankan tugasnya, Tegteg tak hanya menunjukkan arah. Ia juga memperhatikan napas dan langkah kaki para tamunya. Menurutnya, keselamatan dan kenyamanan pendaki adalah hal utama.
Kini, semangat Tegteg tetap menyala, membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap aktif dan produktif di alam terbuka.