HALUAN.CO – Polemik antara label musik internasional Awakening Music dan mitranya di Indonesia, PT Digital Network Aestetik (DNA), memanas setelah pembatalan konser Maher Zain yang dinilai merugikan.
Kasus bermula ketika Awakening Music menjadwalkan Maher untuk tampil dalam acara 100 Tahun NU di Sidoarjo, pada 7 Februari 2023.
DNA yang bertindak sebagai mitra lokal, telah mengurus berbagai persiapan dan koordinasi, termasuk dengan panitia pusat NU dan stasiun televisi.
Namun mendadak, Awakening Music membatalkan kehadiran Maher dengan alasan sakit tanpa bukti pendukung. Ironisnya, Maher Zain malah muncul dalam kondisi sehat di media sosial sehari setelah acara, terlihat aktif membantu korban gempa di Turki.
Situasi ini memicu ketidakpercayaan mitra terhadap DNA. Mereka pun mencoba menggelar konser pengganti di Agustus 2024, namun kembali gagal karena faktor internal dari penyelenggara dan investor.
DNA juga menyayangkan sikap Awakening Music yang tidak merespons permintaan pertemuan dan tidak memberi kepastian mengenai jadwal baru.
Ketegangan memuncak ketika Maher tampil di Jakarta pada Juni 2025 tanpa pelibatan DNA.
Atas semua kejadian tersebut, DNA akhirnya melayangkan somasi dan bersiap membawa persoalan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Mereka juga mengimbau promotor lain agar menahan diri menjalin kerja sama dengan Awakening Music hingga proses hukum tuntas.
Langkah ini dianggap perlu untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan menjaga profesionalitas industri hiburan di tanah air.