HALUAN.CO – Pengamat rotasi global IERS merilis perkiraan bahwa Bumi akan berputar sedikit lebih cepat selama Juli dan Agustus 2025.
Hasilnya, tiap hari pada periode itu akan “susut” sekitar 1–1,5 milidetik.
Rekor hari tercepat sebelumnya terjadi pada 2024 lebih pendek 1,66 milidetik dari normal melanjutkan pola percepatan yang mulai terlihat sejak 2020.
Para ahli menduga posisi Bulan yang sedang jauh dari garis ekuator Bumi mengurangi efek pasang surut, sehingga rotasi planet kita dipacu.
Fakta menarik lain: sejak 1972 sudah 27 detik kabisat ditambahkan demi menyesuaikan perlambatan Bumi, tetapi tak satu pun diperlukan setelah 2016.
Tahun ini pun dipastikan tanpa detik kabisat.
“Ini di luar prediksi,” kata Judah Levine dari NIST. “Kami selalu mengira Bumi akan semakin lambat, bukan sebaliknya.”
Meski durasinya hanya sepersekian milidetik tak terasa bagi aktivitas harian fenomena ini penting bagi penentu waktu internasional.
IERS terus melakukan pemantauan untuk melihat apakah tren “hari makin pendek” akan bertahan atau kembali normal.