Kabut Masih Menyelimuti Jabodetabek, BMKG Jelaskan Penyebab dan Dampaknya

Yuliana Adha
2 Min Read

HALUAN.CO – Fenomena kabut tipis kini tak hanya terlihat di Bekasi, namun juga menyebar ke sejumlah wilayah lain di Jabodetabek seperti Jakarta, Depok, dan Tangerang.

Menurut keterangan BMKG, kabut ini diperkirakan masih akan bertahan selama beberapa hari ke depan.

Ketua Tim Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, menjelaskan bahwa kemunculan kabut disebabkan oleh dinamika atmosfer yang aktif di bagian barat Jawa.

Kondisi kelembapan tinggi dan tutupan awan tebal membuat suhu tetap rendah dan menghambat pancaran sinar matahari ke permukaan.

“Kondisi ini lazim terjadi dari malam hingga pagi hari. Karena kelembapan cukup tinggi, maka suhu tidak cepat menghangat,” ujarnya.

Beberapa fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan masuknya udara kering dari selatan Jawa juga turut memperkuat pembentukan awan hujan.

Berita Lainnya  BMKG: La Nina Lemah Akan Muncul di Akhir Agustus! Apa Dampaknya?

Meski begitu, kabut yang terlihat cukup pekat tidak selalu menandakan bahwa kualitas udara sedang buruk.

“Kabut di daerah dengan aktivitas tinggi tidak selalu berarti polusi udara meningkat,” tegasnya.

BMKG memastikan kabut ini tidak berisiko besar terhadap aktivitas masyarakat. Jarak pandang masih dianggap aman bagi pengendara maupun penerbangan.

Kendati demikian, pengguna jalan tetap disarankan untuk waspada, terutama saat malam dan pagi ketika visibilitas sedikit berkurang.

Dalam sepekan ke depan, cuaca di wilayah Jabodetabek diprediksi masih berawan hingga hujan ringan.

Beberapa area seperti Bogor, Jakarta Selatan, Bekasi, Depok, dan Tangerang Selatan berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *