HALUAN.CO – Di Swedia, ada cara berbeda dalam menikmati kopi. Bukan hanya sekadar diseduh panas, tapi juga dicampur dengan potongan keju. Minuman khas ini dikenal dengan nama kaffeost, dan sudah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat di wilayah utara Skandinavia.
Dalam cuaca dingin yang menusuk, secangkir kopi hangat menjadi teman setia. Namun bagi masyarakat Swedia, khususnya di Lapland, kopi bukan sekadar minuman, tapi juga bagian dari tradisi. Kaffeost hadir sebagai kombinasi unik dari kopi hitam panas dan keju tradisional bernama leipäjuusto atau juustoleipä.
Dikutip dari Oddity Central dan Atlas Obscura (10/07/2025), keju ini memiliki karakteristik yang tak biasa: kenyal, kering, seperti spons, dengan rasa lembut yang gurih dan sedikit manis. Pada masa lalu, keju ini dibuat dari susu rusa kutub, namun kini biasanya menggunakan susu sapi atau kambing.
Cara pembuatannya pun cukup rumit. Susu dipanaskan hingga mengental, kemudian dipanggang sampai muncul bercak cokelat di permukaannya. Setelah itu, keju dikeringkan agar bisa bertahan lama.
Penyajiannya juga unik—potongan keju diletakkan di dasar kuksa, cangkir kayu tradisional dari akar pohon birch, lalu kopi panas disiramkan. Keju menyerap kopi tanpa meleleh, menciptakan sensasi tekstur dan rasa yang berbeda dari biasanya.
Tradisi ini berasal dari komunitas Sámi, suku asli di kawasan lingkar kutub. Saat berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain, kaffeost menjadi sumber energi yang mudah dibawa serta menyediakan nutrisi seperti garam yang penting dalam cuaca ekstrem.
Meski terdengar aneh bagi sebagian orang, banyak yang mengaku ketagihan setelah mencobanya. Cita rasa kopi yang kuat berpadu dengan gurihnya keju membuat minuman ini tetap populer di tengah tren kopi kekinian.
Kaffeost membuktikan bahwa tradisi dan inovasi bisa bersatu dalam secangkir kopi. Di tengah gelombang minuman kekinian, Swedia tetap setia pada resep lama yang tidak hanya menghangatkan, tapi juga menyimpan cerita dan sejarah panjang. Barangkali, kini saatnya kita tak hanya meminum kopi, tapi juga menikmati budayanya.