Amerika Serikat-Arab Saudi Rampungkan Latihan Militer Gabungan, Ini Tujuannya

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO – Amerika Serikat dan Arab Saudi telah merampungkan latihan militer gabungan mereka yang berfokus pada keamanan maritim kawasan, menandai perkembangan baru dalam hubungan pertahanan kedua negara.

Latihan yang berlangsung selama seminggu itu diberi nama Marine Defender 25, dan diselenggarakan di kota Jubail, Arab Saudi bagian timur, di sepanjang wilayah Teluk Arab. Latihan ini melibatkan Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi dan Armada Kelima dari Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), yang dipimpin langsung oleh Angkatan Laut AS, sebagaimana dilaporkan Al Arabiya pada Jumat (18/7/2025).

Kegiatan ini mencakup berbagai skenario militer seperti operasi anti-ranjau, pelatihan penjinakan bahan peledak, simulasi pertempuran di kawasan perkotaan, integrasi teknologi drone, serta patroli maritim secara gabungan.

“Latihan ini menunjukkan kekuatan kerja sama bilateral dan kemampuan mutakhir dalam peperangan modern,” demikian pernyataan dari CENTCOM.

Latihan ini juga mencakup inspeksi kapal dan kendaraan jarak jauh, penanganan ranjau darat, serta penggunaan teknologi tak berawak generasi terbaru. Puncak dari kegiatan ini adalah pembentukan formasi angkatan laut gabungan dari AS dan Saudi, sebagai wujud kerja sama operasional di lapangan.

Berita Lainnya  Prabowo Mendarat di Washington DC: Apa yang Terjadi Setelah Beijing?

Juru Bicara Senior CENTCOM, Dave Eastburn, menyatakan bahwa latihan militer ini bentuk komitmen Amerika Serikat dan Arab Saudi menjaga pertahanan wilayah.

“Latihan militer-ke-militer dan kegiatan dinamis ini menggarisbawahi komitmen bersama kita terhadap stabilitas regional, kesiapan operasional, dan kemitraan pertahanan yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Kerajaan Arab Saudi” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan mengenai tujuan latihan ini, Eastburn mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas operasional di lingkungan yang belum dikenal dan meningkatkan interoperabilitas antarnegara mitra.

Ia menambahkan bahwa CENTCOM terus berupaya membangun pemahaman yang lebih mendalam antar mitra militer, memperkuat pertukaran taktik dan prosedur, serta menjaga kesiapan pasukan untuk menghadapi ancaman.

“Bekerja sama dengan mitra regional utama seperti Kerajaan Arab Saudi merupakan peluang berharga untuk meningkatkan keamanan regional,” tegasnya.

Berita Lainnya  Perang Arab Memanas: Putin Kirim Ini ke Iran, Anda Tidak Akan Percaya!

Sebelumnya, pada awal 2025, AS dan Saudi juga menggelar latihan militer skala besar bertajuk Nautical Defender 25 di lokasi yang sama, dengan misi memperkuat koordinasi keamanan laut dan kolaborasi militer.

Penutupan latihan Marine Defender 25 berlangsung tidak lama setelah kunjungan Kepala CENTCOM Jenderal Erik Kurilla ke Arab Saudi. Dalam kunjungannya, ia bertemu Jenderal Fayyad bin Hamed Al-Ruwaili dan meninjau sistem pertahanan udara THAAD milik Saudi yang baru saja mencapai kemampuan operasional penuh.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *