HALUAN.CO – Sebuah gempa dahsyat bermagnitudo 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7/2025).
Di tengah kepanikan akibat getaran dan ancaman tsunami, sekelompok dokter di Rumah Sakit Onkologi Kamchatka menunjukkan keberanian luar biasa dengan tetap melanjutkan operasi kanker yang sedang berjalan.
Gempa terjadi saat prosedur pembedahan sedang berlangsung, dan operasi itu tidak dapat dihentikan di tengah jalan.
Tim medis yang terdiri dari para ahli bedah, anestesi, dan patologi tetap fokus meski kondisi ruang operasi terguncang dan listrik sempat padam.
Mereka berhasil menyelesaikan prosedur dengan baik, dan pasien dilaporkan dalam kondisi stabil.
Salah satu tenaga medis menyatakan, ini bukan hanya tentang profesi, tetapi tentang tanggung jawab menyelamatkan nyawa.
Aksi ini mendapat pujian dari Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, yang mengusulkan penghargaan resmi bagi para dokter.
Di media sosial, publik menyebut mereka sebagai simbol dedikasi dalam krisis. Kisah ini juga dijadikan contoh etika kedokteran dalam penanganan darurat di berbagai lembaga pendidikan.
Pusat gempa terletak di zona subduksi Kuril–Kamchatka, 133 km dari Petropavlovsk-Kamchatsky. Dengan kedalaman hanya 20,7 km, gempa ini memicu tsunami setinggi 3–4 meter di beberapa wilayah, termasuk Severo-Kurilsk.
Ribuan warga segera dievakuasi, namun korban jiwa dapat diminimalkan berkat kesiapsiagaan dan sistem peringatan yang aktif.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya dampak ke beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sulawesi Utara dan Papua. Wilayah seperti Talaud, Halmahera Utara, Sorong Utara, dan Jayapura termasuk yang dipantau.
Gelombang laut diperkirakan kurang dari 0,5 meter, namun BMKG tetap meminta masyarakat waspada dan menjauhi pantai. Peringatan dan pemantauan akan terus diperbarui sesuai data terbaru oleh BMKG dan BNPB.