Aalborg Zoo Terima Hewan Peliharaan Tak Diinginkan untuk Dijadikan Santapan Karnivora

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO – Kebun binatang Aalborg di Denmark menarik perhatian publik setelah mengumumkan bahwa mereka membuka donasi hewan peliharaan yang tidak lagi diinginkan untuk diberikan kepada predator sebagai makanan.

Menurut laporan Sky News, Senin (4/8/2025), permintaan itu disampaikan melalui laman resmi dan media sosial kebun binatang yang berlokasi di North Jutland tersebut.

Dalam pernyataannya, pihak kebun binatang menyatakan terbuka menerima hewan hidup berukuran kecil, seperti kelinci, ayam, dan marmut, sebagai pakan alami bagi hewan buas, khususnya lynx Eropa.

Hewan-hewan ini dinilai penting untuk menjaga pola makan dan perilaku liar hewan karnivora yang berada di bawah perawatan mereka.

Pemberian pakan ditangani secara profesional

Kebun binatang menegaskan bahwa mereka akan menampung maksimal empat hewan kecil sekaligus, dan hewan-hewan tersebut harus dibawa oleh pemilik yang memiliki alasan jelas untuk menyerahkan mereka. Selain itu, kuda mini dengan tinggi di bawah 147 cm dan memiliki paspor hewan peliharaan juga dapat diterima.

Sebelum digunakan sebagai pakan, semua hewan akan disuntik mati terlebih dahulu oleh staf terlatih.

Berita Lainnya  Operasi Bantuan PBB di Gaza Terhenti Akibat Perintah Evakuasi Israel

“Dalam kebun binatang, kami memiliki tanggung jawab untuk meniru rantai makanan alami hewan, demi kesejahteraan hewan dan integritas profesional,” jelas kebun binatang dalam unggahannya.

Mereka menambahkan bahwa daging yang diberikan pada hewan buas diupayakan sedekat mungkin dengan kondisi alami mangsa liar, termasuk bulu dan tulangnya.

“Selama bertahun-tahun di Kebun Binatang Aalborg, kami telah memberi makan karnivora kami dengan ternak kecil,” ungkap mereka.

“Ketika memelihara karnivora, penting untuk memberi mereka daging, sebaiknya dengan bulu, tulang, dll, untuk memberikan diet yang semenarik mungkin,” imbuh pernyataan tersebut.

Pihak pengelola menyatakan bahwa pendekatan ini sudah lazim dilakukan di Denmark dan bahkan didukung oleh banyak mitra serta pengunjung mereka.

“Di Denmark, praktik ini sudah umum, dan banyak tamu serta mitra kami menghargai kesempatan untuk berkontribusi,” katanya.

Rekam jejak praktik serupa yang memicu perdebatan

Sumbangan hewan sebagai pakan predator bukan praktik baru. Beberapa kebun binatang bahkan rutin menggunakan hewan yang mati karena alasan medis atau hasil kontrol populasi sebagai sumber makanan.

Berita Lainnya  Dialog Gencatan Senjata Gaza: Delegasi Israel Bertandang ke Doha!

Namun begitu, praktik ini tetap mengundang kontroversi, seperti yang terjadi di Kebun Binatang Kopenhagen pada 2014, saat seekor jerapah muda bernama Marius disuntik mati dan diberikan kepada singa. Kebun binatang kala itu menyatakan bahwa keputusan itu dibuat untuk menghindari kawin sedarah.

Meskipun petisi penyelamatan jerapah tersebut mendapat dukungan besar, hal itu tidak cukup untuk menghentikan eksekusi.

Kritik serupa muncul lagi pada 2023, saat Kebun Binatang Leipzig di Jerman menyembelih zebra tua karena tidak menemukan tempat tinggal baru untuknya dan kemudian memberikannya ke singa.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *