Jakarta – Dalam sebuah peristiwa yang mencatatkan sejarah, Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, resmi diangkat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) untuk periode 2024-2029. Pelantikan ini berlangsung dalam Sidang Paripurna yang digelar pada Kamis, 3 Oktober.
Ahmad Muzani tidak berjuang sendirian. Ia dilantik bersama delapan Wakil Ketua MPR lainnya yang berasal dari berbagai fraksi dan kelompok. Mereka adalah figur-figur yang memainkan peran penting dalam lanskap politik Indonesia.
Di antara delapan Wakil Ketua MPR yang dilantik, terdapat nama-nama yang sudah akrab di telinga masyarakat. Bambang Wuryanto, yang lebih dikenal dengan julukan Bambang Pacul, mewakili Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kahar Muzakir dari Fraksi Partai Golkar juga turut serta dalam jajaran pimpinan MPR.
Lestari Moerdijat dari Partai NasDem, serta Rusdi Kirana yang mewakili Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga menjadi bagian dari kepemimpinan baru ini. Selain itu, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Eddy Soeparno dari Partai Amanat Nasional (PAN) turut dilantik sebagai Wakil Ketua MPR.
Tidak ketinggalan, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, dari Partai Demokrat, serta Abcandra Muhammad Akbar Supratman dari Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD), melengkapi susunan pimpinan MPR periode ini.
Pelantikan Ahmad Muzani dan para Wakil Ketua MPR ini menandai dimulainya babak baru dalam perjalanan politik Indonesia. Sebagai Ketua MPR, Ahmad Muzani diharapkan dapat membawa perubahan positif dan memperkuat peran MPR dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
MPR memiliki peran strategis dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Sebagai lembaga tertinggi negara, MPR bertanggung jawab untuk mengamandemen Undang-Undang Dasar, menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara, serta melantik Presiden dan Wakil Presiden.