Jakarta – OpenAI, perusahaan induk dari ChatGPT, baru-baru ini secara resmi meluncurkan model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terbaru mereka yang diberi nama “o1”. Model ini merupakan AI pertama dari OpenAI yang dilengkapi dengan kemampuan bernalar (reasoning).
Tidak hanya mampu bernalar, OpenAI o1 juga memiliki tingkat kecerdasan yang jauh melampaui model AI lainnya, bahkan melebihi kecerdasan manusia rata-rata. Hal ini dibuktikan dengan skor Intelligence Quotient (IQ) yang mencapai 120.
Menurut laporan dari Maximum Truth, skor tersebut diperoleh setelah o1 berhasil menjawab 25 dari 35 pertanyaan dalam tes IQ dengan benar. Kemampuan ini menunjukkan bahwa o1 memiliki kecerdasan yang jauh di atas rata-rata manusia.
Model AI o1 dari OpenAI tidak hanya unggul dalam hal kecerdasan, tetapi juga dalam kemampuan bernalar yang kompleks. Ini menjadikannya sebagai salah satu model AI paling canggih yang pernah ada. Dengan kemampuan ini, o1 diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian ilmiah hingga aplikasi komersial.
Dengan kecerdasan dan kemampuan bernalar yang dimilikinya, OpenAI o1 memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya, dalam bidang kesehatan, o1 dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat. Di bidang pendidikan, o1 dapat digunakan untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih efektif.
Peluncuran OpenAI o1 menandai langkah besar dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Dengan kemampuan bernalar yang tinggi dan kecerdasan yang melampaui manusia rata-rata, o1 diharapkan dapat membuka peluang baru dan memberikan solusi inovatif untuk berbagai tantangan yang dihadapi manusia.