Airlangga Mundur! Golkar di Ambang Perpecahan?

1 min read

Jakarta – Airlangga Hartarto secara mendadak mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus. Keputusan ini memicu spekulasi mengenai masa depan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Partai Golkar sebenarnya telah merencanakan untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2024. Airlangga bahkan telah mendapatkan dukungan dari organisasi sayap partai untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Namun, secara tiba-tiba, Airlangga memutuskan untuk mundur dari jabatannya empat bulan sebelum Munas. Situasi ini diprediksi akan menimbulkan gejolak dan konflik baru di dalam tubuh partai.

Golkar akan segera menggelar rapat pleno untuk memutuskan siapa yang akan menjadi pelaksana tugas ketua umum menggantikan Airlangga. Beberapa nama besar yang masuk dalam bursa calon pengganti antara lain Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, Kahar Muzakir, hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadia.

Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai ada kemungkinan munculnya nama dari luar partai yang disiapkan untuk menggantikan Airlangga. Asrinaldi menduga ada skenario dari luar yang mengintervensi dan mempengaruhi kader Golkar untuk mendesak Airlangga mundur. Menurutnya, hal seperti ini sering terjadi dalam sistem kepartaian di Indonesia.

Berita Lainnya  Golkar Aceh Jaya Resmi Mendaftar ke KIP, Pemilu 2024 Target Kembali Raih Pimpinan DPRK

Jika dugaan tersebut benar, Asrinaldi menyebut Golkar berpotensi mengalami perpecahan dan menghasilkan kelompok yang tidak senang dengan mundurnya Airlangga. Ia menekankan bahwa Golkar harus menyelesaikan konflik internal terlebih dahulu dan tidak menjadikan pengunduran diri ketua umum secara tiba-tiba sebagai sesuatu yang normal.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai kemunduran Airlangga secara tiba-tiba sangat mengejutkan. Meskipun Golkar sudah lama diterpa isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Adi menilai selama ini Airlangga bertahan karena masih didukung kuat oleh pihak-pihak di internal Golkar. Oleh sebab itu, kemunduran Airlangga dari posisi ketua umum saat ini meninggalkan banyak tanda tanya.

Terlebih lagi, Airlangga telah berhasil membawa Golkar meraih sukses di Pileg 2024. Di bawah kepemimpinannya, Golkar berhasil meningkatkan perolehan suara dengan prediksi 102 kursi di DPR. Adi berpendapat bahwa mundurnya Airlangga sebagai ketua umum juga menegaskan adanya kekuatan luar biasa yang menjadi pendorong besar bagi Menko Perekonomian tersebut untuk mengambil keputusan tersebut.

Berita Lainnya  Ketua Bapilu Ungkap Rahasia: AD/ART Golkar Bisa Diubah di Munaslub!

Adi meyakini bahwa kekuatan dari luar tersebut merupakan politik tingkat tinggi yang mampu mempercepat Munaslub Golkar dengan mulus. Ia menjelaskan bahwa kemunduran Airlangga ini bisa menjadi alasan untuk mempercepat Munaslub dan seakan-akan terlihat alami.

Terlepas dari motif dan siapa yang membuat Airlangga mundur, Adi menilai sosok tersebut memiliki kekuatan besar. Namun, Adi berpendapat bahwa pergantian ketua umum Golkar tidak akan menjadi tantangan yang sangat besar, mengingat situasi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di Golkar.

Adi menyebut bahwa Golkar memiliki banyak kader potensial yang bisa menggantikan Airlangga, seperti nama-nama yang beredar saat ini; Agus Gumiwang, Bahlil Lahadia, Bambang Soesatyo, hingga Ahmad Doli Kurnia. Menurut Adi, yang patut menjadi sorotan adalah jika nantinya ketua umum yang terpilih berasal dari eksternal Golkar.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ