Akibat Letusan Gunung Lewotobi, 12 Jadwal Penerbangan dari Bandara Komodo Dibatalkan

Husni Rachma
2 Min Read

HALUAN.CO – Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur berdampak besar terhadap dunia penerbangan. Akibat letusan gunung tersebut, sebanyak 12 jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa dibatalkan.

Kepala Kantor UPBU Komodo, Ceppy Triono, menyampaikan bahwa maskapai seperti AirAsia, Wings Air, dan Batik Air telah membatalkan penerbangan mereka yang dijadwalkan beroperasi dari pagi hingga siang.

“Untuk penerbangan, sementara ini sudah terdapat pembatalan sebanyak 12 flight,” ujar Ceppy pada Rabu (18/6/2025).

Ia menjelaskan, pembatalan dilakukan karena abu vulkanik dari letusan menyelimuti wilayah udara di NTT hingga ke NTB, yang dianggap sangat berisiko bagi keselamatan penerbangan.

“Ruang udara di atas NTT dan NTB tertutup abu vulkanik, sehingga akan sangat membahayakan penerbangan,” tambahnya.

Saat ini, maskapai masih memantau perkembangan kondisi cuaca dan aktivitas vulkanik. Ceppy berharap penerbangan sore hari bisa kembali berjalan normal, bergantung pada situasi.

Berita Lainnya  Wow! Rusia Luncurkan 55 Satelit, Termasuk Buatan Iran!

“Semoga penerbangan sore hari masih dapat diterbangkan oleh airlines, menunggu perkembangan cuaca yang membaik akibat letusan Gunung Lewotobi,” tandasnya.

Letusan terbaru terjadi pada Selasa (17/6/2025) pukul 17.41 WITA, yang disusul erupsi kedua pada pukul 21.33 WITA. Letusan memuntahkan kolom abu dan kerikil hingga menutupi desa-desa di sekitar lereng, menjadikan area sekitar gelap gulita. Pada malam hari, kawah tampak memerah menyala, menyemburkan abu hingga ketinggian 2.000 meter di atas puncak.

Dengan intensitas erupsi yang meningkat, status Gunung Lewotobi Laki-laki telah dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas). Warga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari puncak, serta sektor sejauh 8 km ke arah barat daya dan timur laut.

Berita Lainnya  RUU Masyarakat Adat: Desakan Koalisi Kepada DPR Bertindak Cepat!

Ratusan penduduk dari empat desa dilaporkan telah mengungsi ke wilayah perbatasan Kabupaten Sikka guna menghindari potensi bahaya lanjutan dari erupsi.

Pemerintah dan otoritas penerbangan terus melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi gunung berapi, serta menyalurkan informasi terkini kepada masyarakat dan pihak maskapai. Prioritas utama tetap pada keselamatan warga dan kelancaran penanganan bencana.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *